Review  Buku Subuh karya Selahattin Demirtaş

Judul Buku: Subuh

Penulis: Selahattin Demirtaş

Penerbit: Marjin Kiri

Jumlah Halaman: 118 halaman

Tahun Publikasi: 2020

Harga: Rp 48.000 dapat dibeli disini

Satu kata untuk Subuh, powerful. Subuh adalah buku yang kubaca hasil rekomendasi dari teman di live shopee. Waktu ku tanya tentang apa, beliau hanya bilang “pokonya bagus”. Ku carilah nama seorang Selahattin Demirtaş, dan akhirnya memantapkan beli dan baca buku ini. Kalimat pembuka pun membuatku bertanya-tanya

untuk para perempuan korban kekerasan dan pembunuhan

Subuh adalah kumpulan cerpen berisi 12 cerita yang berdiri sendiri, tetapi semuanya terhubung melalui tema universal: kemanusiaan.

Cerita yang berkesan untukku

• Seher, bercerita tentang seorang gadis bernama Seher yang mendapatkan kekerasan seksual. Disini penulis menggambarkan ketidakadilan gender dan perjuangan perempuan untuk mendapatkan kebebasan. Cerita ini menyadarkan akan realita pahit yang masih dialami banyak perempuan ternasuk di Indonesia

• Nazan Petugas Kebersihan, seorang petugas kebersihan yang menjadi korban salah tangkap. Hal ini membuatku berpikir tentang bagaimana politik bisa mengubah hidup seseorang dalam sehari

• Gadis Laut, cerpen yang tidak sampai 3 halaman tapi terus membekas di ingatan. Tentang bagaimana dampak perang bagi anak-anak dan perempuan.

Subuh menawarkan potret kehidupan rakyat biasa di Turki, mereka yang kerap terpinggirkan oleh konflik politik dan sosial. Selahattin Demirtaş menggunakan bahasa yang sederhana, namun sarat emosi. Setiap kata terasa seperti lukisan: jelas, kuat, dan menyentuh.

Buku ini tidak bisa dilepaskan dari konteks politik Turki. Selahattin Demirtaş yang seorang mantan pemimpin partai HDP (People's Democratic Party) yang dikenal sebagai suara bagi minoritas Kurdi dan kelompok tertindas lainnya. Subuh adalah bentuk perlawanan terhadap penindasan, menunjukkan bahwa kata-kata bisa menjadi senjata yang powerful.

Aku sangat menyarankan kamu membaca Subuh. Tidak hanya untuk menikmati ceritanya yang menyentuh, tetapi juga untuk memahami lebih dalam konteks sosial, budaya, dan politik Turki. Buku ini adalah suara bagi mereka yang sering kali dilupakan, sekaligus pengingat bahwa kemanusiaan selalu layak diperjuangkan.