Review Buku Memecah Matahari
Judul Buku: Memecah Matahari
Penulis: Samantha T.M.D Sitompul
Penerbit: Erlangga for Kids
Jumlah Halaman: 24 halaman
Tahun Publikasi: 2024
Harga: Rp 44.000 buku dapat dibeli disini
Harga: Rp 44.000 buku dapat dibeli disini
Memecah Matahari adalah sebuah dongeng dari Papua yang menceritakan tentang
seorang pemuda pemberani bernama Rangi. Rangi tinggal di sebuah desa kecil
yang terjebak dalam kegelapan. Desa ini mengalami masa-masa sulit karena
matahari seolah enggan bersinar. Terdorong oleh rasa ingin tahu dan semangat untuk menyelamatkan desanya,
Rangi melakukan perjalanan panjang dan berbahaya. Akankah Rangi
berhasil?
Memecah Matahari mengajarkan anak tentang pentingnya keberanian dalam menghadapi
kesulitan. Rangi tidak menyerah pada keadaan, melainkan berusaha mencari
solusi untuk masalah yang dihadapi desanya. Meskipun cerita ini berfokus pada keberanian Rangi, secara implisit juga
menunjukkan pentingnya kerjasama dalam masyarakat. Kegelapan yang
menyelimuti desa merupakan masalah bersama yang harus diatasi
bersama-sama.
Memecah Matahari memberikan harapan bahwa bahkan dalam situasi yang paling gelap
sekalipun, selalu ada secercah cahaya. Rangi berhasil membawa kembali sinar
matahari, yang menjadi simbol harapan bagi masyarakatnya. Memecah Matahari juga mencerminkan hubungan erat masyarakat Papua dengan alam. Matahari
merupakan sumber kehidupan yang sangat penting, dan kegelapan yang
menyelimuti desa menjadi simbol dari kesulitan yang dihadapi
masyarakat.
Ilustrasi pada Memecah Matahari yang gelap pada halaman awal berhasil
membangun suasana dalam cerita.
Meskipun Memecah Matahari adalah cerita rakyat, pesan-pesan yang terkandung
di dalamnya masih relevan hingga saat ini. Kisah Rangi dapat menginspirasi
anak untuk selalu optimis, berani menghadapi tantangan, dan tidak pernah
menyerah pada keadaan.
Memecah Matahari adalah sebuah cerita rakyat Papua yang sarat akan
nilai-nilai luhur. Kisah ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan
inspirasi dan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya dan masyarakat
Papua.
0 comments