Ketika Obsesi dan Rutinitas Bertemu
Minggu ini aku berhasil menyelesaikan novela Bias, Obsesi karya Rin Usami. Dan entah kenapa karakter Akari mengingatkanku dengan karakter Keiko dalam Gadis Minimarket karya Sayaka Murata. Keduanya menawarkan potret mendalam tentang kehidupan perempuan dalam masyarakat modern, namun dengan sudut pandang yang berbeda. Kali ini, kita akan melakukan perbandingan mendalam antara karakter utama kedua novel, yaitu Akari dan Keiko, untuk melihat bagaimana dua sosok perempuan ini terjebak dalam realitas masing-masing.
Akari: Terbakar Obsesi dalam Dunia Fandom
Akari, protagonis dalam Bias, Obsesi, adalah remaja putri yang hidupnya berputar di sekitar seorang idol bernama Ueno Masaki. Obsesinya begitu kuat hingga mengaburkan batas antara kenyataan dan fantasi. Akari hidup dalam dunia online, menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengikuti setiap perkembangan idolanya. Kehidupannya terasa hampa tanpa kehadiran Masaki.
- Karakter: Akari adalah sosok yang rentan dan mudah terpengaruh. Obsesinya terhadap Masaki membuatnya sulit untuk menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain. Ia juga seringkali merasa kesepian dan kehilangan arah.
- Konflik: Konflik utama Akari adalah bagaimana menghadapi kenyataan bahwa idolanya mungkin tidak se sempurna yang ia bayangkan. Rumor yang beredar tentang Masaki membuatnya harus memilih antara mempertahankan keyakinan atau menghadapi kenyataan pahit.
Keiko: Terjebak dalam Rutinitas Kerja di Minimarket
Keiko, karakter utama dalam Gadis MInimarket, adalah seorang perempuan dewasa yang bekerja di minimarket. Ia merasa paling nyaman ketika berada di lingkungan kerja yang monoton dan terstruktur. Keiko kesulitan untuk memahami mengapa orang lain memiliki ambisi dan tujuan hidup yang berbeda dengannya.
- Karakter: Keiko adalah sosok yang pasif dan cenderung menghindari konflik. Ia merasa tidak cocok dengan norma-norma masyarakat dan lebih memilih untuk hidup sederhana.
- Konflik: Konflik utama Keiko adalah bagaimana menemukan makna hidup di luar pekerjaan. Ia seringkali merasa seperti orang asing di tengah masyarakat dan kesulitan untuk menjalin hubungan yang intim.
Perbandingan Akari dan Keiko
Kesamaan Akari dan Keiko:
- Keterasingan: Baik Akari maupun Keiko merasa terasing dari masyarakat di sekitar mereka.
- Kesulitan Berhubungan: Keduanya mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan yang mendalam dengan orang lain.
- Mencari Identitas: Mereka berusaha menemukan identitas diri di tengah tekanan sosial.
Perbedaan:
- Objek Obsesi: Akari mengarahkan obsesinya pada sosok yang tidak nyata, sedangkan Keiko pada rutinitas sehari-hari.
- Cara Menghadapi Masalah: Akari cenderung melarikan diri ke dalam dunia fantasi, sementara Keiko lebih pasif dan menerima keadaan.
Kesimpulan
Meskipun berbeda dalam banyak hal, Akari dan Keiko memiliki kesamaan dalam hal pencarian identitas dan perasaan terasing. Kedua novel ini berhasil menggambarkan kompleksitas kehidupan perempuan modern dan mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna keberadaan.
Nah, menurut kamu, karakter mana yang lebih dekat dengan kehidupan nyata?Keiko atau Akari nih?
0 comments