Review Buku Museum Teman Baik
Judul Buku: Museum Teman Baik
Penulis: Ruhaeni Intan, Kennial Laia, Bageur Al Ikhsan, Utiuts, Rassi Narika, Sri Izzati, Awi Chin, Reda Gaudiamo, Teguh Affandi, Cyntha Hariadi
Penerbit: Post Press
Jumlah Halaman: 249 halaman
Tahun Publikasi: 2024
Harga: 89.000 dapat dibeli disini
Ada semacam nostalgia ketika membaca Museum Teman Baik. Sedikit cerita dalam 5 Tahun terakhir, saya banyak mengalami friendship break up. Atau pertemanan yang saling melupa lebih tepatnya. Teman yang dulu begitu akrab, kemana-mana berdua entah bagaimana kabarnya kini. Pahit, tapi yasudah. Namun, setelah membaca Museum Teman Baik, saya kembali mengingat kehangatan pertemanan yang pernah saya rasakan.
Museum Teman Baik adalah sebuah antologi yang semuanya bertema teman. Semua cerita mengajak untuk merenung tentang makna persahabatan, perubahan, dan perjalanan hidup.
Museum Teman Baik dengan indah menggambarkan suka duka dalam pertemanan, serta pentingnya menghargai setiap momen yang kita lalui bersama teman yang kita sayangi.
Salah satu hal yang paling saya sukai dari buku ini adalah kemampuannya untuk membangkitkan nostalgia. Setiap halaman seolah membawa saya kembali ke masa lalu, saat saya masih bersama teman-teman sepermainan. Selain itu, Museum Teman Baik juga mengajarkan kita tentang pentingnya menerima perubahan. Pertemanan, seperti halnya kehidupan, tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya kita harus berpisah dengan orang-orang yang pernah menjadi bagian dari hidup kita. Namun, kenangan indah yang pernah kita ciptakan bersama akan tetap abadi.
Cerpen yang berkesan buatku
- Semalam Lagi di Bianglala, terkadang memang sulit mengakui kepada orang lain jika manusia sudah tidak saling berteman lagi. Aku menyimpan nama seorang teman dalam cerpen ini tentu saja.
- Ulang Tahun, ada orang yang cuma mampir sebentar dalam hidup kita dan disebut teman
- Soak 33, kadang gak semua teman layak disebut teman.
Setelah selesai membaca buku ini, saya merasa begitu terenyuh dan ingin sekali menghubungi teman-teman lama saya. Museum Teman Baik ini telah membangkitkan kembali semangat untuk menjalin kembali hubungan yang sempat terputus. Saya juga merasa lebih menghargai persahabatan yang saya miliki saat ini.
Museum Teman Baik adalah buku yang wajib dibaca bagi siapa saja yang pernah mengalami pasang surut dalam pertemanan. Saya sangat merekomendasikan buku ini kepada semua orang, terutama bagi mereka yang sedang merindukan teman. Setelah membaca buku ini, saya yakin kamu akan merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan: ingin segera menghubungi teman-teman lama dan berbagi cerita tentang buku ini.
0 comments