Review Buku Perawan Desa
Judul Buku: Perawan Desa
Penulis: W.R. Supratman
Penerbit: Buku Katta
Jumlah Halaman: 100 halaman
Tahun Publikasi: 1928
Harga: Rp 46.750 bisa dibeli disini
W.R Supratman, lebih dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, ternyata memiliki sisi lain sebagai seorang penulis yang kritis terhadap kondisi sosial di masanya. Novel Perawan Desa adalah salah satu karyanya yang menyoroti berbagai isu penting pada tahun 1920-an, seperti kesetaraan gender, perbedaan perlakuan antara pribumi dan Belanda, ketidakadilan sistem hukum, serta pandangannya tentang dunia perpolitikan di Indonesia.
Ringkasan Perawan Desa
Novel Perawan Desa bercerita tentang seorang gadis muda bernama Sitti Adminah yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di Batavia dan memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya. Dalam perjalanan pulang dengan kereta api, ia bertemu dengan seorang pria yang kemudian menjadi teman perjalanannya. Tapi siapakah pria itu?.
Kritik Sosial yang Tajam
Melalui dialog-dialog antarkarakter, W.R. Supratman menyisipkan kritik sosial yang tajam. Ia menyoroti ketidakadilan yang dialami oleh perempuan pribumi, yang seringkali dibatasi oleh adat dan tradisi yang mengekang. Supratman juga menggambarkan diskriminasi yang dialami oleh masyarakat pribumi di bawah kekuasaan kolonial Belanda, serta ketidakadilan sistem hukum yang cenderung memihak pada golongan tertentu.
Selain itu, W.R Supratman juga memberikan pandangannya tentang dunia perpolitikan di Indonesia pada masa itu. Ia menyuarakan harapan akan munculnya pemimpin-pemimpin yang mampu memperjuangkan kepentingan rakyat dan membawa perubahan positif bagi bangsa.
Relevansi di Masa Kini
Meskipun ditulis hampir seabad yang lalu, isu-isu yang diangkat dalam Perawan Desa masih relevan hingga saat ini. Problematika bangsa yang dihadapi oleh masyarakat tahun 1920-an, seperti ketimpangan sosial, ketidakadilan, dan diskriminasi, masih menghantui kita hingga kini, seolah-olah bangsa ini tidak pernah bergerak maju dan masih terjebak dalam lingkaran masalah yang sama. Perawan Desa adalah sebuah tamparan keras yang menyadarkan kita akan stagnasi ini.
0 comments