Mengapa Sebaiknya Tidak Membandingkan Diri dengan Akun Bookstagram Lain — Normal People ID

Mengapa Sebaiknya Tidak Membandingkan Diri dengan Akun Bookstagram Lain



Bookstagram adalah komunitas para pecinta buku yang berbagi konten-konten seputar buku di Instagram. Bookstagram adalah tempat yang ideal untuk menemukan rekomendasi bacaan, inspirasi rak buku, tips membaca, dan teman-teman baru yang memiliki minat yang sama. Bookstagram juga dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan kreativitas, imajinasi, dan opini tentang buku-buku yang dibaca.

Namun, di balik segala kelebihan dan keuntungan yang ditawarkan oleh bookstagram, ada juga tantangan dan masalah yang mungkin dihadapi oleh para bookstagrammer. Salah satunya adalah rasa iri, minder, atau tidak puas dengan diri sendiri karena membandingkan diri dengan akun bookstagram lain. Mungkin kamu pernah merasa seperti itu ketika melihat akun bookstagram yang memiliki jumlah followers, likes, atau comments yang lebih banyak dari akun kamu., atau ketika melihat akun bookstagram yang memiliki koleksi buku, kamera, atau properti yang lebih bagus dari kamu. Atau bisa juga ketika melihat akun bookstagram yang memiliki style foto, caption, atau review yang lebih menarik.

Membandingkan diri dengan akun bookstagram lain adalah hal yang wajar dan manusiawi. Namun, jika dilakukan terlalu sering dan berlebihan, hal ini dapat berdampak negatif bagi diri kita sendiri. Nah, kenapa sih sebaiknya kita sebagai bookstagrammer tidak membandingkan diri dengan akun bookstagram lain:
  • Membandingkan diri dengan akun bookstagram lain dapat menurunkan rasa percaya diri dan harga diri kita. Ketika kita merasa kalah atau kalah bersaing dengan akun bookstagram lain, kita mungkin akan merasa tidak pantas, tidak berbakat, atau tidak berharga. Padahal, setiap bookstagrammer memiliki keunikan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Jumlah followers, likes, atau comments bukanlah ukuran mutlak dari kualitas atau kesuksesan kita sebagai bookstagrammer. Yang penting adalah kita menikmati proses dan hasil dari apa yang kita lakukan di bookstagram.
  • Membandingkan diri dengan akun bookstagram lain dapat mengurangi kebahagiaan dan kepuasan kita. Ketika kita terlalu fokus pada apa yang dimiliki atau dicapai oleh akun bookstagram lain, kita mungkin akan melupakan atau mengabaikan apa yang sudah kita miliki atau raih di bookstagram. Padahal, ada banyak hal yang patut kita syukuri dan banggakan dari akun bookstagram kita. Misalnya, kita sudah berhasil membaca dan mereview buku-buku yang kita sukai, kita sudah mendapatkan teman-teman baru yang mendukung dan menginspirasi kita, atau kita sudah mendapatkan kesempatan dan pengalaman baru yang berharga dari bookstagram.
  • Membandingkan diri dengan akun bookstagram lain dapat menghambat perkembangan dan kreativitas kita. Ketika kita terlalu terpaku pada apa yang dilakukan atau ditampilkan oleh akun bookstagram lain, kita mungkin akan kehilangan identitas dan orisinalitas kita sebagai bookstagrammer. Padahal, bookstagram adalah tempat yang bebas dan luas untuk berekspresi dan bereksplorasi dengan buku dan konten-konten yang kita buat. Jika kita hanya meniru atau mengikuti apa yang sudah ada, kita tidak akan bisa menemukan gaya, tema, atau konsep yang sesuai dengan diri kita. Selain itu, kita juga tidak akan bisa memberikan sesuatu yang baru, segar, atau berbeda kepada audiens kita.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan?

  • Fokus pada Diri Sendiri
Setiap orang memiliki perjalanan dan keunikannya sendiri. Alih-alih terpaku pada akun lain, fokuslah pada tujuan dan pencapaian diri. Nikmati proses membangun akun bookstagram dengan tempo dan gaya yang sesuai dengan diri sendiri.

  • Jadilah Unik

Setiap bookstagrammer memiliki ciri khas dan keunikannya sendiri. Hal ini yang membuat komunitas bookstagram menjadi kaya dan berwarna. Apresiasi keunikan diri dan akun lain, alih-alih terpaku pada kesempurnaan yang semu.
  • Bangun Komunitas Positif

Bergabunglah dengan komunitas bookstagram yang positif dan suportif. Saling menyemangati dan berbagi tips tanpa membandingkan diri. Komunitas yang positif dapat membantu kita untuk fokus pada kecintaan terhadap buku dan menjalin pertemanan yang bermakna.
  • Ingat Tujuan Awal
Apa yang memotivasi kamu untuk memulai bookstagram? Kembali pada tujuan awal, yaitu untuk menumbuhkan kecintaan pada buku dan berbagi pengalaman dengan orang lain. Biarkan tujuan ini menjadi fokus utama, bukan popularitas atau estetika semata.
  • Bersyukur dan Nikmati Prosesnya
Bersyukurlah atas kesempatan untuk berbagi kecintaan terhadap buku melalui bookstagram. Nikmati prosesnya, belajar, dan berkembang tanpa terburu-buru. Percayalah bahwa setiap akun bookstagram memiliki stylenya sendiri.

Dunia bookstagram seharusnya menjadi tempat untuk merayakan kecintaan terhadap buku, bukan ajang perbandingan diri. Fokuslah pada tujuan awal, nikmati prosesnya, dan bangun komunitas yang positif. Dengan begitu, bookstagram dapat menjadi ruang yang menyenangkan dan inspiratif bagi semua.

Demikianlah beberapa alasan mengapa sebaiknya tidak membandingkan diri dengan akun bookstagram lain. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu kamu untuk lebih percaya diri, bahagia, dan kreatif di bookstagram. Ingatlah bahwa kamu adalah bookstagrammer yang unik, berbakat, dan berharga. Selamat berkarya! 📚

0 comments