Kajian Gender Non Fiksi — Normal People ID

Kajian Gender Non Fiksi

Kajian gender adalah disiplin ilmu yang mempelajari peran dan konstruksi sosial dari jenis kelamin dan identitas gender dalam masyarakat. Ia mengeksplorasi bagaimana gender dipahami, dipersepsikan, dan dipraktekkan dalam berbagai konteks sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Kajian gender juga melibatkan analisis terhadap ketimpangan, diskriminasi, dan tantangan yang dihadapi oleh individu berdasarkan gender mereka.

Sebagai bidang yang terus berkembang dan beragam dalam pendekatan dan metodenya. Ia melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, antropologi, psikologi, sejarah, dan ilmu politik. Dengan memahami konstruksi sosial gender dan kompleksitas isu-isu yang terkait, kajian gender berusaha untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih inklusif dan adil dalam masyarakat.

Dan berikut adalah beberapa buku tentang kajian gender yang bisa kamu baca

1. Membicarakan Feminisme
Feminisme sebagai sebuah gerakan dan teori sosial memiliki sejarah panjang perkembangannya. Di tiap zaman dan gelombang, ia saling berdialog, mengritik, dan menciptakan arus-arus pemikiran baru yang berperang untuk membedah ketidakadilan gender yang ada hingga hari ini.

Sebagai seorang sejarawan feminis, Nadya Karima Melati turut memberikan sumbangan pemikiran mengenai perkembangan feminisme di Indonesia lewat esai-esainya. Tidak berhenti sampai di situ, ia merelevansikan dan menautkan benang merah sejarah sehingga saling terhubung dengan berbagai permasalahan gender kontemporer saat ini.

2. Akhir Penjantanan Dunia
Sudah saatnya kita membongkar persoalan patriarki dengan melihat perempuan dan laki-laki dalam model pendekatan relasional, tidak sendiri-sendiri. Kita tidak hanya perlu mengangkat pengalaman perempuan tetapi juga laki-laki yang satu sama lain tidak bisa dilepaskan. Keduanya bisa membebaskan diri dari ideologi ini, menemukan cara masing-masing untuk menjadi Subjek atas Diri. Percayalah, kita tidak membutuhkan objek untuk menjadi Subjek.

Revolusi feminin baru akan sungguh-sungguh terjadi jika ada revolusi maskulin!
3. Membunuh Hantu-Hantu Patriarki
Keberadaan perempuan di ruang publik tidak serta merta menjadikannya objek, yang dengan segelintir pujian bisa kamu dapatkan. Perempuan berada di ruang publik untuk menjalani kehidupan dengan aman dan nyaman.

Ini adalah buku yang berisi bunga rampai esai-esai Dea Safira. Lebih intim lagi, buku ini semacam diary yang sangat dekat dengan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh perempuan sekarang ini. Dea, menuliskan permasalahan yang ia alami, lihat, dan rasakan sebagai pengaaman pribadi untuk dibagikan kepada perempuan lain. Bunga rampai ini adalah suluh, yang ingin menyulut perempuan-perempuan lain untuk bicara dan bercerita tentang dirinya.

0 comments