Obrolan Sukab - Kumpulan Esai Menarik di Tahun Politik — Normal People ID

Obrolan Sukab - Kumpulan Esai Menarik di Tahun Politik

Obrolan Sukab

Judul: Obrolan Sukab
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 448 halaman
Tahun Publikasi: 202
Harga: Rp 120.000 beli disini 

Jika ditanya siapa penulis favorit, maka tak segan saya menjawab Seno Gumira Ajidarma (SGA) meskipun saya belum membaca semua karya-karya beliau. Lalu kenapa dengan berani saya menyebut nama beliau?. Tak lain karena kepiawaian beliau dalam menuliskan segala sesuatu topik. Mulai dari kisah cinta di Sepotong Senja Untuk Pacarku, menuliskan fiksi sejarah di Nagabumi, bahkan sampai membahas sosial dan politik di buku terbaru Obrolan Sukab. Bisa dibilang range karya beliau amatlah luas, beliau bisa menuliskan apa saja dengan kekhasan ala SGA. Di Obrolan Sukab SGA tidak sekadar menyusun karya fiksi. Beliau menuliskan kumpulan esai yang berisikan tentang pandangannya terhadap keadaan sosial politik dan kasus-kasus yang tengah hangat.

Buku Obrolan Sukab versi terbaru (2023, sebelumnya tahun 2019) merupakan kumpulan esai SGA yang pernah ditulis dan dimuat rubik Udar Rasa di Harian Kompas dan kolom Petualangan Sukab di PanaJournal . Sebagai seorang yang tidak berlangganan Kompas tentu ini jadi pertama kali saya membaca esai-esai di buku ini.

Seperti judulnya, dibuku ini SGA Menggunakan tokoh andalannya yang bernama 'Sukab'. Nama yang sering muncul di buku karya SGA. Nama yang tidak terikat dengan satu karakter. Ia bisa disematkan ke siapa saja dan di mana saja.

Obrolan Sukab berisikan tentang suasana orang-orang kalangan pinggiran Jakarta dalam berbagi obrolan berkaitan tentang politik, sosial, dan permasalahan kenegaraan lainnya. Ada Pula tokoh-tokoh lain, seperti Mang Ayat, Dul Kompreng, Bahlul, dan Pak Dosen. Isu-isu "berat’ ternyata cukup relevan diobrolkan kaum pinggiran di warung Mang Ayat yang sederhana

Oh iya, gaya bahasa di buku ini juga memakai bahasa Betawi bercampur bahasa gaul Jakarta, bagi orang luar Jakarta macam saya mungkin tidak terbiasa dengan bahasa yang digunakan. Tapi konteks dari obrolan antar tokoh cukup bisa dipahami.

Secara keseluruhan buku ini cocok bagi pembaca yang gemar membaca kumpulan esai dengan topik politik, sosial dan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Ada banyak sudut pandang baru dari sebuah permasalahan yang telah terjadi, yang secara sadar akan membuka pikiran pembacanya.

Buku ini berisi esai yang ditulis pada tanggal 31 Januari 2016 hingga 15 Desember 2021. Isu-isu yang terjadi pada rentang tanggal tersebut dibahas oleh Seno, seperti kasus Ahok Pemilu 2019 hingga lockdown saat pandemi.

0 comments