Penaka - Masalah Rumah Tangga Berbalut Magical Realism

Judul: Penaka

Penulis: Altami N.D

Publisher: Gramedia Pustaka Utama

Jumlah Halaman: 216 halaman

Tahun Publikasi: 2022

Harga: Rp 72.000 beli disini

Setelah sebelumnya baca Lebih Senyap Dari Bisikan yang bercerita tentang dunia pernikahan, entah kenapa jadi nagih dengan novel-novel dengan tema sejenis. Akhirnya menemukan rekomendasi dari litbase dan ketemulah metropop dengan Judul Penaka.

Penaka bercerita tentang kehidpan pernikahan Sofia dan Laksana yang telah dikarunia anak bernama Raisa. Sofia yang capek mengurus kegiatan domestik dibuat senewen dengan Laksana yang kecanduan game online. Sofiapun meminta cerai. Tapi keesokan harinya, Sofia justru berubah menjadi botol minum Laksana dan menemukan sosok Sofia lain didalam rumahnya. 

Perubahan Sofia menjadi botol minum ternyata hanyalah awal dari perubahan-perubahan yang lain. Mulai dari kucing, karyawan minimarket, anak SMP hingga berubah wujud menjadi sahabatnya sendiri. Perubahan ini juga membuat Sofia tahu berbagai rahasia yang disembunyikan sahabat dan orang-orang disekitarnya. Apakah perubahan itu bisa menyadarkan Sofia?

Meskipun premis awal adalah permasalahan dalam rumah tangga Sofia, (yang saya yakin sangat relate dengan beberapa keluarga di Indonesia). Namun makin jauh kita akan dibawa ke masalah hidup yang lebih kompleks seperti kecurangan di kantor, akibat perceraian orang tua, hingga kekerasan berbasis gender online (KBGO).

Buku ini juga menyentil kebiasaan orang-orang yang membandingkan segala sesuatu di media sosial. Segala sesuatu yang sempurna di media sosial, padahal mah.

“Yaelah itu cuma highlight hidup! Dimasukin paling yang bagus-bagusnya doang. Biar setiap hari kelihatan seru. Jangan ketipu , Sof. Di dunia ini nggak ada keluarga yang sempurna. Kalau terlalu diumbar gitu, apa-apa di-post, apa nggak aneh? Seakan-akan ingin meyakinkan orang-orang kalau mereka bahagia. Padahal kalau bahagia ya bahagia aja, nggak perlu validasi dong? Artifisial banget perasaanya.”

Jika buku ini dibaca ibu rumah tangga, saya yakin banyak dari mereka yang akan related dengan Sofia.

Buku ini juga mengajarkan pentingnya komunikasi antara pasangan, sebagaimana banyak masalah terjadi karena masalah komunikasi.

“Seharusnya aku tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan saat kami bisa berbicara dengan bahasa yang sama, di dunia yang sama. That's an underrated blessing.”

Pelajaran penting lainnya dari buku ini menyadari trauma yang kita dan pasangan miliki dan berusaha untuk berdamai dengan trauma tersebut sebelum melangkah ke hubungan yang serius.

Overall buku ini menarik dan layak dibaca untuk orang-orang yang sering FOMO dan membanding-bandingkan, agar paham perspektif lain yang tidak hanya tentang ‘aku’ dan juga dibaca para pasangan agar paham pentingnya komunikasi dalam suatu hubungan.