Beratnya Jadi Wanita di Berbagai Negara — Normal People ID

Beratnya Jadi Wanita di Berbagai Negara



Katanya jadi wanita Indonesia itu berat. Banyak banget tuntutan dari keluarga dan society yang bisa bikin otak njeblug. Nah ternyata tuntutan dari society itu gak cuma ada di Indonesia loh. Dari. berbagai negara juga mengalami tekanan serupa. Diantara tergambar dari novel berikut

Entrok


Ini adalah novel karya Okky Madasari yang pertama kali saya baca. Saya suka gaya bercerita penulis yang menggunakan sudut pandang yang bergantian pada tiap bab. Sehingga pembaca tahu pikiran dan pergolakan hati tokoh utama yaitu Marni dan Rahayu.


Jika dibab awal kita menemui isu seputar feminisme maka di bab-bab berikutnya konflik yang ditampilkan makin kompleks. Mulai dari konflik politik, agama, dan hal-hal yang bikin muak di era Soeharto. Jujur saat membaca bab ini saya merasa bersyukur karena tidak hidup di era tersebut. Bahkan saya sempat mengkonfirmasi beberapa kejadian pada Ibu saya. Seperti pergantian makanan pokok dari gaplek ke berasa hingga tanda Eks Tapol pada KTP.


Kutipan favorit saya pada buku ini


"Dia bilang hanya Gusti Allah yang boleh disembah. Lha iya, tapi wong aku tahu Gusti Allah ya baru-baru ini saja. Lha gimana mau nyuwun kalo kenal saja belum."

Review lengkap bisa dibaca disini ya  


 Perempuan di Titik Nol

 

Buku Perempuan di Titik Nol adalah sebuah buku karya seorang aktivis hak asasi manusia Indonesia bernama Nawal El Saadawi. Buku ini diterbitkan pada tahun 1975 dan menceritakan tentang kehidupan seorang wanita di Mesir yang bernama Firdaus, yang mengalami berbagai bentuk diskriminasi gender dan kekerasan seksual.

Melalui cerita Firdaus, Saadawi menggambarkan ketidakadilan gender yang ada di masyarakat Mesir, terutama pada saat itu. Buku ini juga membahas isu-isu seperti mutilasi genital perempuan dan pernikahan paksa. Saadawi memperjuangkan hak-hak perempuan dan menentang praktik-praktik yang merugikan perempuan dalam masyarakat.

Buku Perempuan di Titik Nol telah menjadi buku klasik dalam studi feminis dan sastra wanita di dunia Arab. Buku ini juga telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan terus menjadi sumber inspirasi bagi perempuan yang berjuang untuk kesetaraan gender dan hak asasi manusia.

Review lengkap bisa dibaca disini ya  


Kim Ji Young 1982

Kim Ji-young, Born 1982" adalah sebuah novel karya Cho Nam-joo yang diterbitkan di Korea Selatan pada tahun 2016. Buku ini menceritakan kisah seorang wanita bernama Kim Ji-young yang lahir pada tahun 1982 dan tumbuh dewasa dalam masyarakat patriarki di Korea Selatan. Melalui pengalaman-pengalamannya, buku ini menjelajahi masalah ketimpangan gender, diskriminasi, dan pelecehan yang dihadapi oleh wanita dalam masyarakat Korea.


Buku ini menjadi fenomena budaya di Korea Selatan, memicu percakapan nasional tentang masalah gender, dan mengilhami adaptasi film pada tahun 2019. Film ini dibintangi oleh Jung Yu-mi sebagai tokoh utama dan disutradarai oleh Kim Do-young. Film tersebut dipuji karena penggambaran yang jujur ​​tentang tantangan yang dihadapi oleh wanita dalam masyarakat Korea Selatan dan dampaknya pada percakapan nasional tentang masalah gender.


Review lengkap bisa dibaca disini ya  


3 novel diatas memang fiksi, tapi kisahnya tetap disesuaikan dengan masalah yang ada dinegara masing-masing diwaktu latar buku masing-masing. Setidaknya seumur hidup sekali bacalah salah satu buku tersebut dan renungkanlah hidup salah satu karakternya dan niscaya kamu akan jadi orang yang berbeda.


Selamat membaca! 🤓





0 comments