Lebih Senyap Dari Bisikan — Normal People ID

Lebih Senyap Dari Bisikan

Penulis: Andina Dwifatma
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 155 pages
Tahun Publikasi: 2021



“Ada hal yang tidak diberitahukan orang kepadamu tentang menjadi orangtua: kau akan merasakan kegembiraan luar biasa, rasa cinta tidak dapat dibandingkan dengan apa pun juga, tapi pada saat yang sama, dirimu menjadi rentan. Seluruh eksistensimu bukan lagi milikmu sendiri. Ukuran kebahagiaanmu tiba-tiba berubah. Kau akan bahagia saat anakmu gembira, merana saat dia terluka, dan apa pun yang dia rasakan, kau akan merasakannya dua belas kali lipat. Kau mencoba melakukan segalanya dengan benar tapi kau bakal sering gagal.” - halaman 58

Lebih Senyap Dari Bisikan, buku 9 bab yang menceritakan konflik hubungan Amara dan Baron, dari masa sebelum pacaran sampai setelah menikah. Diceritakan juga perjuangan mereka sampai akhirnya bisa menikah meskipun tanpa restu Mami Amara.

Setelah menikah 8 tahun tanpa kehadiran seorang anak. Amara dan Baron mendapatkan tekanan dari society. “Sudah isi belum?”, pertanyaan sejuta umat yang akan didapatkan jika sudah menikah tapi tak kunjung beranak. Padahal mereka sih merasa content dan happy-happy saja tanpa kehadiran anak. Setelah hamil pun Amara mendapat tekanan lagi dari pikirannya sendiri. Tekanan seperti bagaimana proses melahirkan, apakah Amara bisa menjadi orang tua yang baik?. Saya rasa ketakutan-ketakutan Amara inilah gambaran dari ketakutan kebanyakan wanita di Indonesia.

Sebagai wanita, istri dan ibu saya bisa merasakan naik turun kondisi beserta tekanan yang dirasakan Amara. Karena entah kenapa society selalu memaksa wanita untuk mengikuti standar tertentu. Secara tak sadar, standar society ini membentuk pola pikir, seperti Amara yang ketakutan dengan proses melahirkan, dan apakah Amara bisa menjadi orang tua yang baik.

Kalo dipikir-pikir banyak sekali masalah rumah tangga dibuku ini yang cukup lekat dengan kondisi masyarakat. Dimulai dari nikah beda agama, problem hamil dan melahirkan, baby blues, dapet pasangan toxic, dan problem investasi dalam jumlah besar tanpa pikir panjang.

Awalnya mikir kenapa judulnya Lebih Senyap Dari Bisikan, apakah penderitaan wanita itu tidak bisa diteriakkan sehingga hanya jadi senyap yang sunyi? tapi semuanya terjawab.
Kusebut Nama Yuki perlahan, begitu pelan, lebih senyap dari bisikan. - halaman 140

0 comments